Sabtu, 07 Januari 2012

Pembatasan BBM Bersubsidi Tingkatkan Jumlah Pengguna Motor


Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap kendaraan pribadi di Indonesia diyakini akan memicu peningkatan jumlah pengguna sepeda motor karena terjadi peralihan pemakaian alat transportasi pada masa mendatang.

"Dengan kebijakan tersebut, pemerintah patut mewaspadai terjadinya pertumbuhan sepeda motor yang signifikan di penjuru Nusantara," kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria, dihubungi dari Surabaya, Sabtu (7/1/2012).

Menurut dia, ketika pertumbuhan jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai titik tertinggi maka hal tersebut bisa berakibat fatal terhadap keamanan tiap pengendara dan pengguna jalan lainnya.

"Ke depan, di jalan raya bisa terjadi lautan sepeda motor," ujarnya.

Sementara itu, ungkap dia, selama ini kendaraan itu menjadi salah satu alat "pembunuh" rakyat mengingat banyaknya kecelakaan sepeda motor yg menewaskan pengendaranya. Jumlah sepeda motor di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 80 juta unit.

"Angka itu setara dengan 1:3 penduduk di Tanah Air yang kini sekitar 237 juta jiwa. Tentunya, dampak negatif dari banyaknya jumlah sepeda motor di Indonesia benar-benar mengerikan," katanya.

Di sisi lain, tambah dia, sesuai catatan Badan Pusat Statistik tahun 2009 jumlah sepeda motor skala nasional mencapai 52,4 juta unit. Asumsinya, bila per unit motor mengonsumsi satu liter BBM per hari berarti total konsumsi BBM bersubsidi nasional sebanyak 52.400 Kiloliter/hari atau 18,864 juta KL/tahun.

"Kalau BBM bersubsidi terdapat subsidi sebesar Rp 3.000/liter, sepeda motor menggunakan subsidi sebanyak sekitar Rp 56,492 triliun per tahun," katanya.

Untuk menyikapinya, saran dia, pemerintah harus membuka mata selebar-lebarnya terhadap segala implikasi yang ditimbulkan akibat bertambahnya jumlah sepeda motor.

"Kalau pemerintah tetap menutup mata terhadap jumlah dan peningkatan sepeda motor yang tetap diperbolehkan mengonsumsi BBM bersubsidi maka sikap mereka perlu dipertanyakan," katanya.

Bahkan, lanjut dia, pemerintah wajib cerdas dan bijak dengan membuat kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum.

"Ingat dengan adanya pembatasan BBM bersubsidi, para pemilik sepeda motor berpeluang memperdagangkan komoditas itu seiring mereka tetap diberi kebebasan membeli BBM bersubsidi," katanya.
pemerintah patut mewaspadai terjadinya pertumbuhan sepeda motor yang signifikan di penjuru Nusantara.

sumberANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...