Ambon: Dua korban speedboat Inarissa yang tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon, Maluku Tengah-Kamariang, Pulau Seram, Seram Bagian Barat, Sabtu (21/1) siang, ditemukan dalam kondisi tewas, Ahad (22/1) pagi.
Kedua korban kini masih diidentifikasi. Kini, dari 20 penumpang, masih ada tujuh korban yang belum ditemukan, termasuk nakhoda Jerry Sahatepy.
Sebelas penumpang Inarissa ditemukan selamat. Tujuh di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Kairatu. Tapi, kata Kapolsek Kairatu Iptu Yanni Parinussa, tiga di antaranya sudah pulang.
Kedua korban kini masih diidentifikasi. Kini, dari 20 penumpang, masih ada tujuh korban yang belum ditemukan, termasuk nakhoda Jerry Sahatepy.
Sebelas penumpang Inarissa ditemukan selamat. Tujuh di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Kairatu. Tapi, kata Kapolsek Kairatu Iptu Yanni Parinussa, tiga di antaranya sudah pulang.
RS Kairatu kini merawat empat korban: Emmy Taputimain, 28; Ellen Kainama, 17; Tasya Samallo, 19; dan Since Pariama, 26.
Yanni, mengutip pengakuan korban selamat, mengatakan speedboat jungkir balik setelah dihajar gelombang tinggi di sekitar perairan Pulau Pombo. Dia mengimbau masyarakat yang hendak berlayar agar memperhatikan keselamatan maupun kelayakan armada.
"Jangan memaksakan diri untuk berlayar dalam kondisi cuaca ekstrem, apalagi gelombang tinggi, karena berbahaya bagi keselamatan pelayaran mengingat sering terjadi musibah di laut," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku sebelumnya juga telah mengingatkan bahwa tinggi gelombang di sekitar perairan Maluku dapat mencapai antara tiga hingga lima meter. BPBD setempat meminta warga agar tidak memaksakan diri untuk berlayar dan senantiasa memperhatikan keselamatan pelayaran dan kelayakan armada.(Ant/ICH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar