Selasa, 24 Januari 2012

Rizki Tak Hilang



Ada orang mengatakan bahwa yang namanya hidup ini tak ubahnya seperti permainan judi, ada kalanya menang ada pulanya pun kalah. Adalah faktor keberuntungan (lucky) yang jadi dalih untuk berhasilnya seseorang memenangkan permainan itu, selain tentu saja kepiawaian dalam memainkan "kartu-kartu" kehidupan.

Hidup memang diwarnai dengan tema-tema pertarungan. Buya HAMKA misalnya, pernah menulis puisi dengan kalimat: menyabung hidup di wathan kami. Seuntai puisi yang ditulis untuk memperingati wafatnya HOS Tjokroaminoto di tahun tiga puluhan.Dalam konteks penggalan kalimat dari puisi HAMKA itu, kata "menyabung hidup" memang tepat sebab 'menyabung' lazim digunakan dalam "adu ayam". Sebagai anak negeri jajahan, apa yang diperjuangkan para pejuang adalah 'melawan hidup dan mati' demi mengusir kaum penjajah. Pertahuran hidup yang terjadi di negeri (wathan) kita zaman itu tentu disertai dengan 'duel maut' melawan kaum kompeni.

Akan tetapi, pernyataan soal hidup adalah serupa perjudian, sungguh tidak pas. Karena kita tidak berada dalam "wilayah kalah atau menang", termasuk dalam perolehan rizki. Sebab rizki telah ditetapkan oleh Allah Subhanallahu wa Ta'ala di masing-masing diri. Hanya persoalan waktu (timing) yaitu kadang tiba dengan pas, kadang tertunda. Maka bersabarlah.

Kalimat indah dari Hasan Al-Basri ini ada baiknya untuk kita renungi:
Aku tahu, rizkiku tak mungkin diambil orang lain
   karenanya hatiku tenang
Aku tahu, amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain
   maka aku sibukkan diriku untuk beramal
Aku tahu, Allah selalu melihat
   karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat
Aku tahu kematian menantiku
   maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...